negeri binatang
sang raja hutan mengumumkan tentang program kerja 100 hari, setelah ia memenangkan pemilihan raja hutan secara langsung, ia memenanginya dengan kemengan mutlak. sang rusa dan angsa harus mengakui keunggulanya
sang raja hutan yang bijaksana mempunyai banyak punggawa kerajaan yang membantunya menjalankan roda pemerintahan, ada kura-kura, tikus, elang, cicak, monyet dan buaya dan beberapa binatang lain. mereka mendapatkan tugas seperti layaknya para menteri dan alat negara lainnya di planet bumi dan khususnya di negara bernama indonesia.
namun entah mengapa di negeri binatang akhir-akhir ini terjadi 'kekisruhan' antar lembaga negeri.
Sebenarnya sudah lama terdengar jika dinegeri binatang sering terjadi disharmonisasi kepemerintahan, konon penyebab utamnya adalah mental korup para pejabat.
sang raja hutan, seperti tak kenal lelah terus menerus melakukan upaya pemberantasan korupsi, sayangnya hasilnya belum bisa memuaskan banyak pihak.
tersebutlah cicak sang pemberantas korupsi, ia begitu gigih menjerat koruptor, dan sudah banyak binatang yang terperangkap dijerat hukum. ada kecoa yang dulu kala sangat disegani dinegeri binatang, karena ia merupakan kerabat raja, tapi dengan gagah cicak bisa menyeretnya kepengadilan dan memenjarakannya. ada juga si nyamuk, ulat bulu dan kutu air.
namun akhir-akhir ini cicak mendapatkan ujian, karna upayanya untuk menangkap babi tak semulus yang ia rencanakan, karena tak tau kenapa tiba-tiba buaya turut campur
dan menantangnya duel
“cicak kok beranilawan buaya” kata buaya dengan pongahnya
“aku gak perlu khan, jika harus bercerita tentang bagaimana aku menaklukan singa” ujar cicak berdiplomasi.
“atau bagaimana aku menaklukkan sang badak besar itu” tambahnya lagi, dan kali ini dengan suara bergetar
Buaya akhirnya berlalu dengan mimik muka merah padam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar